Engine Operation



Pengertian ENGINE menurut lingkungan umum ialah MESIN, memang itu istilah masyarakat umum atau beberapa orang umum mengerti bahwa engine ialah alat yang membantu kerja manusia dalam kehidupan. Namun banyak dari kita yang salah persepsi karena menilai bahwa engine dan mesin itu sama, nahh perbedaannya yaitu kalau engine menghasilkan tenaga sedangkan mesin itu membutuhkan tenaga, contoh dari mesin yaitu mesin pompa air karena dia membutuhkan tenaga yaitu tenaga listriik. Berbeda dengan engine kalau engine menghasilkan tenaga, contohnya piston engine yang banyak dipakai dikendaraan darat seperti mobil dan motor karena menghasilkan tenaga gerak dan torsi yang cukup besar. Mau bagaimanapun tradisi akan tetap menjadi tradisi karena biasanya orang lebih cepat mengingat hanya dengan mendengar.

Engine Operation sangat penting untuk kita yang tertarik dengan dunia teknik, karena kita pasti akan berada dilingkungan yang kesehariannya berkerjasama dan mendengar kata atau istilah “engine”. Jenis-jenis engine(motor bakar) dikategorikan bedasarkan Jumlah silindernya, Susunan silindernya, Penempatan mekanisme katupnya, Penggerak mekanik katupnya, atau Penggunan bahan bakarnya. Yang mana kita pasti mengetahui cara dan jumblah langkah kerja (stroke) dari mesin 2tak (langkah) dan mesin 4tak. 

Mesin 2 tak adalah mesin pembakaran yang dalam satu siklus pembakaran terjadi dua langkah piston, sedangkan Mesin 4 tak adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston ,dua kali rotasi kruk as ,dan satu putaran noken as (camshaft).
Keduanya melakukan semua proses yang sama menghisap udara, mencampur bahan bakar saat itu dikompres dan di beri percikan api kemudian terjadi ledakan yang menghasilkan dorongan/tenaga (thrust) dam proses perputaran berikutnya.
Perbedaan, mesin 2 tak dan mesin 4 tak yaitu cara kerja mesin. Mesin 2 tak lebih responsif/akselerasi bagus dan menggunakan oli samping yang tercampur dengan bensin untuk pelumasan kruk as/crankshaft. Sedangkan Mesin 4 tak kurang responsif/akselerasi kurang dari pada mesin 2 tak dan hanya menggunakan oli dan tidak tercampur oleh bensin untuk pelumasan kruk as/crankshaft. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ulasan mengenai mesin piston 2 tak dan 4 tak :

PISTON 2 LANGKAH

 1. Langkah kompresi dan langkah hisap
pada langkah ini dalam motor 2 tak terjadi 2 aksi berbeda yang terjadi secara bersamaan yaitu aksi kompresi yang terjadi pada ruang silinder atau pada bagian atas dari piston dan aksi hisap yang terjadi pada ruang engkol atau pada bagian bawah piston.
Sedang kang yang terjadi dalam langkah ini adalah :-torak bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas).
-pada saat saluran pembiasan tertutup mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder.
-dan pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam ruang engkol.
2. Langkah usaha dan buang
Dan pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat yang tidak bersamaan, jadi langkah usaha dahulu barulah setelah saluran pembiasan dan saluran buang terbuka terjadi langkah buang.
Yang terjadi dalam langkah ini adalah :
-sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan memercikan bunga api listrik sehingga campuran udara dan bahan bakar akar terbakar dan menyebabkan timbulnya daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah).
-sesaat setelah saluran hisap tertutup dan saluran bias serta saluram buang membuka maka campuran udara dan bahan bakar yamg berada diruang engkol akan mendorong gas sisa hasil pembakaran melalui saluran bias ke saluran pembuangan.

PISTON 4 LANGKAH

Putaran empat tak atau (Putaran Otto) dari sebuah mesin pembakaran dalam adalah putaran yang sering digunakan untuk otomotif dan industri sekarang ini (mobil, truk, generator dll).
Mesin dikonsepsikan oleh teknisi Perancis, Alphonse beau de rochas pada 1862 dan secara terpisah, oleh teknisi Jerman Nikolaus otto pada 1876 Putaran empat tak lebih irit dan pembakarannya lebih bersih dari putaran dua tak tetapi membutuhkan lebih banyak bagian yang bergerak dan keahlian pembuatan. Dia juga lebih mudah dibuat dalam konfigurasi multi-silinder dari dua tak, yang membuatnya sangat berguna dalam aplikasi tenaga-besar seperti mobil. Kemudian, diciptakan juga mesin Wankel  yang juga memiliki empat fase yang serupa. Hanya saja dia merupakan mesin pembakaran berputar dan bukan mesin berulang seperti putaran empat tak.
Putaran Otto dikarakterisasikan oleh empat tak, atau gerakan lurus bergantian, maju dan mundur, dari sebuah piston di dalam silinder :
  1. intake (induction) stroke
  2. compression stroke
  3. power (combustion) stroke
  4. exhaust strouke
Putaran ini dimulai pada top dead center Yaitu ketika piston berada pada titik paling atas. Pada saat stroke piston pertama (pengambilan), sebuah campuran bahan bakar dan udara ditarik ke dalam silinder melalui lubang intake. valve/katup lubang intake kemudian tertutup. Setelah itu stroke ke atas (kompresi) akan memampatkan campuran bensin-udara.
Campuran bensin-udara kemudian dinyalakan (biasanya oleh sebuah busi untuk mesin bensin/putaran Otto atau dengan panas dan tekanan dari kompresi untuk putaran diesel dari mesin penyala kompresi) pada saat kompresi telah mencapai titik maksimal. Akibat dari pengembangan pembakaran gas, maka terciptalah tenaga dorongan piston ke bawah dan terjadilah stroke ke-3 (tenaga) sampai kemudian piston naik kembali menuju stroke ke-4 (pembuangan) untuk mengeluarkan gas sisa pembakaran dari silinder menuju katup pembuangan yang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.

TURBINE ENGINE

Jet Engine merupakan bagian yang penting dan sangat membantu keberhasilan pengembangan industri pesawat terbang selama hampir 100 tahun. Jet Engine termasuk mesin pembakaran searah, sama definisi nya seperti artikel sebelumnya.
Pada pesawat terbang, gaya dorong biasanya dihasilkan melalui beberapa aplikasi dari Hukum Newton ketiga : aksi dan reaksi. Sebuah gas atau udara disekitarnya (working fluid) dipercepat oleh mesin dan reaksi terhadap percepatan ini menghasilkan tenaga pada mesin. Mesin ini disebut Gas Turbine Engine (GTE) atau kita biasa menyebutnya mesin jet.

Pada Gas Turbine Engine, ada 5 bagian dasar yang terdapat pada jenis engine tersebut, yaitu :

-AIRINLET = Merupakan bagian terdepan engine yang sekaligus mengarahkan aliran udara yang telah di hisap oleh compressor;
-COMPRESSOR = Menghisap aliran udara yang telah di arahkan airinlet dan merubah udara berkecepatan menjadi udara bertekanan;
-COMBUSTION CHAMBER = Tempat tercampurnya bahan bakar, udara, dan api. Sekaligus menjadi tempat pembakaran utama;
-TURBINE = Merubah energi panas (kinetik) menjadi energi gerak (mekanik) dan berfungsi sebagai pemutar compressor;
-EXHAUST = Tempat pembuangan sisa pembakaran yang terjadi selama engine hidup.


Buka link berikut untuk melihat video cara kerja turbine engine


Prosedur operasi dan batas digunakan pada tipe masing-masing dan model mesin pesawat bervariasi dari nilai-nilai yang ditampilkan di sini. Contoh infromasi singkat spesifik model engine TRENT-900 yang digunakan dipesawat A350-900, seperti ini. 
Prosedur yang tidak tepat sering digunakan karena beberapa prinsip dasar yang termasuk dalam Engine Operation yang disalahpahami. Kompleksitas peralatan dukungan dan bahaya yang bersangkutan dalam ground handling pesawat mengharuskan maintance technicians memiliki sebuah pengetahuan yang terperinci dari prosedur yang aman digunakan di aircraft servicing, taxing, run-up, dan dalam penggunaan ground support equipment.

Sebelum starting engine pesawat:

  1. Memeriksa jumlah bahan bakar, memeriksa jumlah oli, memeliksa keluluasaan putaran pada blade
  2. Posisi kepala pesawat menghadap ke angin yang berlaku untuk memastikan aliran udara yang memadai untuk mesin dengan tujuan pendinginan. Hal ini secara khusus penting bahwa pesawat akan menghadap ke angin jika mesin yang akan di matikan langsung.
  3. Pastikan bahwa barang/ objek asing yang dapat merusakkan pada wilayah seputar tempat starting.
  4. Jika daya listrik eksternal digunakan untuk starting, pastikan bahwa itu dapat dilepas dengan aman.
  5. Selama dan semua prosedur starting “fire guard” harus dilengkapi dengan alat pemadam api yang cocok dan harus ditempatkan di tempat yang tepat.
  6. Jika mesin pesawat berputar, daerah di depan inlet jet harus clear (kosong) dari manusia, properti dan puing-puing. Daerah exhaust harus clear juga.
  7. Ini semua prosedur “before starting” reciprocating, turbo propeller dan powerplants.
Akan ada pembahasan menarik lainnya di artikel selanjutnya
*Jangan lupa comment yaaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Engine Control Unit

Engine Fuel Control Unit

APU (auxiliary power unit)